
Siapa sih Freemansonry? itulah pertanyaan yang ada di pikiran saya saat membaca kembali artikel-artikel lama saya yang berjudul Rahasia Uang Dollar & Peristiwa 11 September. Dalam sumber yang saya terima dikatakan bahwa Freemansonry tersebut merupakan sebuah perkumpulan rahasia yang dianggap paling bertanggung jawab dalam banyak peristiwa salah satunya peristiwa 11 september tersebut. Organisasi ini bertujuan menciptakan sebuah tatanan dunia baru.
Di mulai dari abad pertengahan sebuah perkumpulan rahasia dibalik berbagai peristiwa membentuk suatu perjalanan sejarah. Nama pertama perkumpulan ini adalah “Ksatria Templar”. Awalnya didirikan ketika ordo perang salib bersumpah untuk berjuang bagi agama Kristen, mereka berangsur-angsur terperangkap dalam ajaran sesat dan menjadi sepenuhnya bercerai dari agama Kristen.
Para anggota ordo menjadi semakin tertelan oleh kepentingan mereka yang berambisi duniawi dan melupakan Allah serta agama-Nya. Mereka menggunakan kekuatan militer dan politik untuk memperoleh kekayaan besar. Sampai sedemikian luas kenyataanya, di Abad Pertengahan mereka mencapai kekuasaan dan kekayaan materi yang lebih besar dari Gereja dan Negara-negara Eropa. Karena kekusaan yang besar, Templar menjadi mampu memaksakan kehendak mereka pada penguasa dan otoritas Gereja.
Mereka mendapatkan banyak hak istimewa dan kebebasan.
Mereka berada di belakang segala bentuk korupsi dan kejahatan.
Mereka tampil menyesatkan dan memerosotkan akhlak dengan upacara dan ritual.
Untuk semua alasan ini, mereka akhirnya ditangkap, diadili dan dilarang.
Namun mereka masih terus mengatur gerakan bawah tanah. Beberapa saat kemudian, mereka muncul kembali dengan nama lain: yaitu Freemason.
Dalam tulisan ini kita akan mengkaji asal-usul sebenarnya Freemasonry, dengan kata lain Ksatria Templar, yang telah menyimpan rahasia selama ratusan tahun. Sampai saat ini, banyak yang telah bercerita tentang Ksatria Templar, dan banyak buku yang ditulis tentang kegiatan mereka.
Siapakah Templar ini? Dari mana mereka datang? Apa tujuan mereka?
Bagaimana mereka berubah menjadi Freemasonry?
Bagaimana mereka mengatur kelanjutan kegiatan mereka secara diam-diam dan rahasia sampai saat ini?
Kita perlu untuk mencari jawaban atas semua pertanyaan ini di halaman-halaman sejarah. Dan mari kita kembali ke sejarah melalui perjalanan panjang ke masa perang salib.
PERANG SALIB
Ketika kaum muslim memasuki Yerusalem pada tahun 637 Masehi, mereka membawa perdamaian dan kecukupan. Akan tetapi, lingkungan yang damai itu dihancurkan oleh penyerbu yang masuk kawasan ini pada akhir abad ke-11. Mereka adalah Tentara Salib. Kekayaan dan kemakmuran Timur telah lama menarik agama Kristen. Hal ini dikepalai oleh Paus Urbanus II. Paus membuat pengumuman di Dewan Clermont, yang diselenggarakan di bawah kepemimpinannya.
Ia mengklaim bahwa tempat-tempat suci di sebelah timur sudah tidak dihormati dan bahwa para peziarah Kristen telah diserang. Ia memanggil seluruh negara Eropa untuk berperang di bawah satu bendera. Namun faktanya adalah, bahwa klaim ini sepenuhnya melanggar dari kebenaran. Orang-orang Kristen di Timur Tengah tinggal dalam kebebasan dan toleransi, dan sepenuhnya mampu mempraktikkan keyakinan mereka. Bahkan, dalih untuk berperang hanyalah sebuah alasan. Baik Paus dan orang-orang yang memperhatikan seruannya sebenarnya memiliki harapan yang sangat berbeda dari perang.
Sejarawan Donald Queller menggambarkan hal ini dalam bahasa sebagai berikut:
"Ksatria Prancis menginginkan lebih banyak lahan. Pedagang Italia berharap untuk mengembangkan perdagangan di pelabuhan-pelabuhan Timur Tengah… Sejumlah besar orang miskin bergabung dengan ekspedisi hanya untuk melarikan diri dari kesulitan dalam kehidupan normal mereka". (Ensiklopedia Buku Dunia, “Tentara Salib”, Kontributor: Donald E. Queller, 1998.)
Dalam rangka meningkatkan efek dari perkataanya, Paus juga mengatakan kebohongan bahwa dosa-dosa semua orang yang bergabung dalam perang akan diampuni. Perkataannya ini menjadi tujuan mereka, sehingga mereka terperangkap dalam gelombang semangat, para pendengar seruannya menghiasi pakaian mereka dengan kain salib yang dibagikan untuk mereka. Dalam waktu yang sangat singkat, seruannya itu memiliki efek yang luar biasa di seluruh Eropa. Sebuah pasukan besar terbentuk. Orang-orang ini, menyebut diri mereka Tentara Salib, menjarah banyak tempat di perjalanan mereka dan akhirnya bertemu di Konstantinopel.
Tentara Salib kemudian mulai bergerak melalui Anatolia. Setelah penempatan kaum Muslim yang memiliki emas dan perhiasan, mereka bermimpi untuk menemukan pedang dan perampasan kota yang mereka capai di Yerusalem, dimana Tentara Salib melanjutkan kebiadabannya. Mereka membantai seluruh kaum Muslim dan Yahudi di kota, baik perempuan maupun anak-anak. Dalam bukunya The Monks of War, seorang peneliti Desmond Seward menggambarkan kebiadaban tersebut sebagai berikut :
"Yerusalem diserbu pada bulan Juli 1099. ...Seluruh penduduk Kota Suci itu diajukan dengan pedang, baik orang Yahudi maupun Islam, 70.000 pria, wanita dan anak-anak tewas dalam pembasmian yang berlangsung selama tiga hari. Di tempat itu orang-orang digenangi darah hingga pergelangan kaki dan penunggang kuda itu melakukannya ketika mereka melintas di jalan-jalan". (Desmond Seward, The Monks of War, Penguin Books, London, 1972.)
Setelah mengambil Yerusalem, Tentara Salib membuat ibu kota sendiri, mendirikan perbatasan Kekaisaran Latin yang membentang dari Palestina ke Antiokhia. Mereka perlu persiapan agar negara yang mereka dirikan dapat bertahan hidup. Untuk itu mereka mendirikan pemerintahan militer. Para anggota ordo ini menjalani kehidupan monastik di satu sisi, dan dilatih untuk berperang melawan Muslim di sisi lain. Salah satu ordo ini adalah para Templar.
MISTERI DI YERUSALEM
Templar lahir di tanah suci Yerusalem. Pendiri ordo menerima dukungan besar dari raja Tentara Salib di Yerusalem. Raja mereka diwarisi dengan situs paling suci, dimana Kuil Sulaiman dulu pernah berdiri. Pembangunan kuil telah dimulai pada masa Nabi Daud, dan berlanjut setelah kematiannya di bawah anaknya, Nabi Sulaiman. Kuil ini akhirnya dirobohkan, dan kuil baru didirikan di tempat yang sama oleh Raja Yahudi, yang bernama Herod. Namun, kuil kedua itu sudah diruntuhkan oleh Kekaisaran Romawi pada tahun 70 Masehi. Orang Romawi memprakarsai serangan besar terhadap orang-orang Yahudi dan mengusir mereka dari daerahnya.
Seribu tahun berlalu….
Meskipun Masjid Al-Aqsa sekarang berdiri di tempat yang sebelumnya diduduki oleh Kuil itu, namun daerah ini masih menyandang jejak mendalam tentang kerahasiaan kaum Yahudi. Ketika Templar melantik diri mereka di bukit di mana Kuil Sulaiman pernah berdiri, hal ini memiliki efek mendalam pada mereka, dan mereka mulai menelitinya. Penelitian ini membawa mereka kepada peninggalan yang berisi intisari dari tradisi rahasia, ke jantung kepercayaan Yahudi kuno. Mereka menemukan sebuah ajaran yang merupakan aspek pagan kepercayaan kuno Yahudi: yaitu kabbala.
Asal-usul kabbala berasal dari Mesir kuno, dan itu merupakan dasar dari semua jenis ritual sihir dan ilmu rahasia. Hal mistik dipelajari di negeri ini, yang menyebabkan Templar jatuh kepada sihir dan mengubah bentuk keyakinan dan cara hidup mereka. Tidak peduli seberapa jauh mereka masih mempertahankan penampilan luar sebagai prajurit biarawan Kristen, di antara mereka sendiri, mereka diam-diam mengadopsi filsafat dan cara hidup kabbalis.
Dalam bukunya, Moral dan Dogma, Albert Pike, salah seorang Freemasonry yang telah di kenal baik namanya, menetapkan tujuan sejati Templar sebagai berikut.
Tujuan diakuinya Templar adalah untuk melindungi orang-orang Kristen yang datang mengunjungi Tempat Suci: tujuan rahasia mereka adalah membangun kembali Kuil Sulaiman…. (Albert Pike, Morals and Dogma, The Roberts Publishing Co., Washington, 1871, p. 84).
Ketika kaum muslim memasuki Yerusalem pada tahun 637 Masehi, mereka membawa perdamaian dan kecukupan. Akan tetapi, lingkungan yang damai itu dihancurkan oleh penyerbu yang masuk kawasan ini pada akhir abad ke-11. Mereka adalah Tentara Salib. Kekayaan dan kemakmuran Timur telah lama menarik agama Kristen. Hal ini dikepalai oleh Paus Urbanus II. Paus membuat pengumuman di Dewan Clermont, yang diselenggarakan di bawah kepemimpinannya.
Ia mengklaim bahwa tempat-tempat suci di sebelah timur sudah tidak dihormati dan bahwa para peziarah Kristen telah diserang. Ia memanggil seluruh negara Eropa untuk berperang di bawah satu bendera. Namun faktanya adalah, bahwa klaim ini sepenuhnya melanggar dari kebenaran. Orang-orang Kristen di Timur Tengah tinggal dalam kebebasan dan toleransi, dan sepenuhnya mampu mempraktikkan keyakinan mereka. Bahkan, dalih untuk berperang hanyalah sebuah alasan. Baik Paus dan orang-orang yang memperhatikan seruannya sebenarnya memiliki harapan yang sangat berbeda dari perang.
Sejarawan Donald Queller menggambarkan hal ini dalam bahasa sebagai berikut:
"Ksatria Prancis menginginkan lebih banyak lahan. Pedagang Italia berharap untuk mengembangkan perdagangan di pelabuhan-pelabuhan Timur Tengah… Sejumlah besar orang miskin bergabung dengan ekspedisi hanya untuk melarikan diri dari kesulitan dalam kehidupan normal mereka". (Ensiklopedia Buku Dunia, “Tentara Salib”, Kontributor: Donald E. Queller, 1998.)
Dalam rangka meningkatkan efek dari perkataanya, Paus juga mengatakan kebohongan bahwa dosa-dosa semua orang yang bergabung dalam perang akan diampuni. Perkataannya ini menjadi tujuan mereka, sehingga mereka terperangkap dalam gelombang semangat, para pendengar seruannya menghiasi pakaian mereka dengan kain salib yang dibagikan untuk mereka. Dalam waktu yang sangat singkat, seruannya itu memiliki efek yang luar biasa di seluruh Eropa. Sebuah pasukan besar terbentuk. Orang-orang ini, menyebut diri mereka Tentara Salib, menjarah banyak tempat di perjalanan mereka dan akhirnya bertemu di Konstantinopel.
Tentara Salib kemudian mulai bergerak melalui Anatolia. Setelah penempatan kaum Muslim yang memiliki emas dan perhiasan, mereka bermimpi untuk menemukan pedang dan perampasan kota yang mereka capai di Yerusalem, dimana Tentara Salib melanjutkan kebiadabannya. Mereka membantai seluruh kaum Muslim dan Yahudi di kota, baik perempuan maupun anak-anak. Dalam bukunya The Monks of War, seorang peneliti Desmond Seward menggambarkan kebiadaban tersebut sebagai berikut :
"Yerusalem diserbu pada bulan Juli 1099. ...Seluruh penduduk Kota Suci itu diajukan dengan pedang, baik orang Yahudi maupun Islam, 70.000 pria, wanita dan anak-anak tewas dalam pembasmian yang berlangsung selama tiga hari. Di tempat itu orang-orang digenangi darah hingga pergelangan kaki dan penunggang kuda itu melakukannya ketika mereka melintas di jalan-jalan". (Desmond Seward, The Monks of War, Penguin Books, London, 1972.)
Setelah mengambil Yerusalem, Tentara Salib membuat ibu kota sendiri, mendirikan perbatasan Kekaisaran Latin yang membentang dari Palestina ke Antiokhia. Mereka perlu persiapan agar negara yang mereka dirikan dapat bertahan hidup. Untuk itu mereka mendirikan pemerintahan militer. Para anggota ordo ini menjalani kehidupan monastik di satu sisi, dan dilatih untuk berperang melawan Muslim di sisi lain. Salah satu ordo ini adalah para Templar.
MISTERI DI YERUSALEM
Templar lahir di tanah suci Yerusalem. Pendiri ordo menerima dukungan besar dari raja Tentara Salib di Yerusalem. Raja mereka diwarisi dengan situs paling suci, dimana Kuil Sulaiman dulu pernah berdiri. Pembangunan kuil telah dimulai pada masa Nabi Daud, dan berlanjut setelah kematiannya di bawah anaknya, Nabi Sulaiman. Kuil ini akhirnya dirobohkan, dan kuil baru didirikan di tempat yang sama oleh Raja Yahudi, yang bernama Herod. Namun, kuil kedua itu sudah diruntuhkan oleh Kekaisaran Romawi pada tahun 70 Masehi. Orang Romawi memprakarsai serangan besar terhadap orang-orang Yahudi dan mengusir mereka dari daerahnya.
Seribu tahun berlalu….
Meskipun Masjid Al-Aqsa sekarang berdiri di tempat yang sebelumnya diduduki oleh Kuil itu, namun daerah ini masih menyandang jejak mendalam tentang kerahasiaan kaum Yahudi. Ketika Templar melantik diri mereka di bukit di mana Kuil Sulaiman pernah berdiri, hal ini memiliki efek mendalam pada mereka, dan mereka mulai menelitinya. Penelitian ini membawa mereka kepada peninggalan yang berisi intisari dari tradisi rahasia, ke jantung kepercayaan Yahudi kuno. Mereka menemukan sebuah ajaran yang merupakan aspek pagan kepercayaan kuno Yahudi: yaitu kabbala.
Asal-usul kabbala berasal dari Mesir kuno, dan itu merupakan dasar dari semua jenis ritual sihir dan ilmu rahasia. Hal mistik dipelajari di negeri ini, yang menyebabkan Templar jatuh kepada sihir dan mengubah bentuk keyakinan dan cara hidup mereka. Tidak peduli seberapa jauh mereka masih mempertahankan penampilan luar sebagai prajurit biarawan Kristen, di antara mereka sendiri, mereka diam-diam mengadopsi filsafat dan cara hidup kabbalis.
Dalam bukunya, Moral dan Dogma, Albert Pike, salah seorang Freemasonry yang telah di kenal baik namanya, menetapkan tujuan sejati Templar sebagai berikut.
Tujuan diakuinya Templar adalah untuk melindungi orang-orang Kristen yang datang mengunjungi Tempat Suci: tujuan rahasia mereka adalah membangun kembali Kuil Sulaiman…. (Albert Pike, Morals and Dogma, The Roberts Publishing Co., Washington, 1871, p. 84).
Ia mengatakan tujuan dari Templar adalah untuk memperoleh pengaruh dan kekayaan, kemudian untuk tipu daya dan di butuhkan perjuangan untuk mendirikan dogma Kabbalistik...
Para Templar memiliki kekuasaan yang sangat ketat. Keseluruhannya mempunyai aturan. Perkawinan, memiliki rumah dan menikmati hubungan keluarga, sepenuhnya dilarang. Mereka hanya mengenakan jubah putih dengan salib merah di atasnya, dan tidak pernah dicuci. Cap mereka adalah sosok dua kesatria yang menunggangi kuda yang sama. Walaupun mereka berpendapat bahwa ini melambangkan persaudaraan, tapi sebenarnya ada rahasia lain dibalik itu. Menurut keyakinan yang tersebar luas, simbol ini mewakili homoseksualitas, sebuah unsur menyimpang dalam kehidupan pribadi Templar.
PERGERAKAN TEMPLAR KE BARAT
Pada tahun 1186, para Templar terakhir kali mendatangi Yerusalem. Tentara Islam di bawah Saladin memberikan kekalahan berat pada Tentara Salib. Bergerak melalui Palestina, Shalahuddin akhirnya merebut Yerusalem. Pasukan Tentara Salib telah sungguh-sungguh tertindas oleh kaum muslim selama 100 tahun di kawasan itu. Orang-orang Yerusalem khawatir. Mereka sangat takut kaum muslim akan mencari balas dendam terhadap mereka. Namun mereka membuat suatu kejutan besar. Saladin tidak melukai penduduk sipil. Lebih dari itu, ia memaafkan mayoritas orang Kristen yang ia tangkap. Hanya Templar yang dihukum mati akibat pembantaian yang telah mereka lakukan. Raja Richard I, dikenal sebagai pahlawan dengan nama "Si Hati Singa" dalam sejarah Inggris, ternyata adalah seorang pembunuh kejam.
Pada tahun 1191, ia telah tanpa ampun memancung 3.000 Muslim, termasuk sejumlah besar perempuan dan anak-anak, di Benteng Acre. Di waktu itu juga, Raja Richard bersahabat dekat dengan para Templar. Setelah menghilang dari Tanah Suci, Templar membutuhkan markas sementara. Raja Richard melakukan apa yang diharapkan darinya: ia menjual pulau Siprus ke Templar dengan harga yang sangat wajar. Menurut sumber-sumber sejarah, para Templar adalah pelaut yang sangat handal. Selama waktu mereka di Tanah Suci, mereka telah mempelajari ilmu geometri dan matematika dari sumber-sumber Yahudi dan Arab dan juga memperoleh sejumlah peta. Dengan cara ini, mereka berlayar ke pantai-pantai Eropa dan Afrika, dan bahkan mampu berlayar ke perairan yang jauh. Penjelajah terkenal seperti Vasco da Gama dan Christopher Columbus, keduanya sebenarnya adalah prajurit Templar. Tujuan utama dari perjalanan laut mereka, menurut sebuah penafsiran, ialah untuk mencari sumber pendapatan baru dan rute perdagangan baru untuk membawa Templar kepada kekuasaan materi lebih jauh. Salib merah pada layar kapal-kapal mereka sama dengan sosok salib yang dipekerjakan oleh para Templar.
Setelah kehilangan Yerusalem, Templar berlayar menuju Eropa. Muncul sebagai Perwira Miskin Kristus, Ksatria Templar berangsur-angsur menjadi orang terkaya di Eropa, serta bankir dan negarawan terkemuka. Mereka berubah menjadi sebuah pusat kekuatan ekonomi, menawarkan jasa perbankan, transfer dana, membuka jalur kredit dan menerima bunga. Meskipun riba dilarang, mereka tidak menyesal tentang penagihan bunga atas uang yang dipinjamkan. Bagaimanapun juga, bunga jelas melanggar hukum dalam semua agama-agama yang diwahyukan. Allah menyatakan ini dalam Al Qur'an:
Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang kembali (mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya. (QS. 2: 275)
Peneliti Alan Butler dan Stephen Dafoe, menggambarkan uang pinjaman pada aspek organisasi dalam perkataan berikut:
"Para Templar ahli dalam keuangan, dengan menggunakan teknik perdagangan yang cukup dikenal di Eropa pada zaman mereka. Mereka telah jelas-jelas banyak belajar keahlian ini dari sumber-sumber Yahudi, tapi akan jauh lebih banyak kebebasan untuk memperluas kerajaan finansial mereka, dengan cara bahwa setiap pemodal Yahudi pada masa itu memiliki rasa iri yang besar". (Alan Butler, Stephen Dafoe, The Templar Continuum, Templar Books, Belleville-Ontario, 1999, p. 70.)
Mereka memiliki ratusan kastil di Eropa. Selain itu, sebagian besar raja-raja di waktu itu berhutang kepada mereka. Sebuah sumber menggambarkan kekuatan materi Templar dalam perkataan berikut.
PERGERAKAN TEMPLAR KE BARAT
Pada tahun 1186, para Templar terakhir kali mendatangi Yerusalem. Tentara Islam di bawah Saladin memberikan kekalahan berat pada Tentara Salib. Bergerak melalui Palestina, Shalahuddin akhirnya merebut Yerusalem. Pasukan Tentara Salib telah sungguh-sungguh tertindas oleh kaum muslim selama 100 tahun di kawasan itu. Orang-orang Yerusalem khawatir. Mereka sangat takut kaum muslim akan mencari balas dendam terhadap mereka. Namun mereka membuat suatu kejutan besar. Saladin tidak melukai penduduk sipil. Lebih dari itu, ia memaafkan mayoritas orang Kristen yang ia tangkap. Hanya Templar yang dihukum mati akibat pembantaian yang telah mereka lakukan. Raja Richard I, dikenal sebagai pahlawan dengan nama "Si Hati Singa" dalam sejarah Inggris, ternyata adalah seorang pembunuh kejam.
Pada tahun 1191, ia telah tanpa ampun memancung 3.000 Muslim, termasuk sejumlah besar perempuan dan anak-anak, di Benteng Acre. Di waktu itu juga, Raja Richard bersahabat dekat dengan para Templar. Setelah menghilang dari Tanah Suci, Templar membutuhkan markas sementara. Raja Richard melakukan apa yang diharapkan darinya: ia menjual pulau Siprus ke Templar dengan harga yang sangat wajar. Menurut sumber-sumber sejarah, para Templar adalah pelaut yang sangat handal. Selama waktu mereka di Tanah Suci, mereka telah mempelajari ilmu geometri dan matematika dari sumber-sumber Yahudi dan Arab dan juga memperoleh sejumlah peta. Dengan cara ini, mereka berlayar ke pantai-pantai Eropa dan Afrika, dan bahkan mampu berlayar ke perairan yang jauh. Penjelajah terkenal seperti Vasco da Gama dan Christopher Columbus, keduanya sebenarnya adalah prajurit Templar. Tujuan utama dari perjalanan laut mereka, menurut sebuah penafsiran, ialah untuk mencari sumber pendapatan baru dan rute perdagangan baru untuk membawa Templar kepada kekuasaan materi lebih jauh. Salib merah pada layar kapal-kapal mereka sama dengan sosok salib yang dipekerjakan oleh para Templar.
Setelah kehilangan Yerusalem, Templar berlayar menuju Eropa. Muncul sebagai Perwira Miskin Kristus, Ksatria Templar berangsur-angsur menjadi orang terkaya di Eropa, serta bankir dan negarawan terkemuka. Mereka berubah menjadi sebuah pusat kekuatan ekonomi, menawarkan jasa perbankan, transfer dana, membuka jalur kredit dan menerima bunga. Meskipun riba dilarang, mereka tidak menyesal tentang penagihan bunga atas uang yang dipinjamkan. Bagaimanapun juga, bunga jelas melanggar hukum dalam semua agama-agama yang diwahyukan. Allah menyatakan ini dalam Al Qur'an:
Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang kembali (mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya. (QS. 2: 275)
Peneliti Alan Butler dan Stephen Dafoe, menggambarkan uang pinjaman pada aspek organisasi dalam perkataan berikut:
"Para Templar ahli dalam keuangan, dengan menggunakan teknik perdagangan yang cukup dikenal di Eropa pada zaman mereka. Mereka telah jelas-jelas banyak belajar keahlian ini dari sumber-sumber Yahudi, tapi akan jauh lebih banyak kebebasan untuk memperluas kerajaan finansial mereka, dengan cara bahwa setiap pemodal Yahudi pada masa itu memiliki rasa iri yang besar". (Alan Butler, Stephen Dafoe, The Templar Continuum, Templar Books, Belleville-Ontario, 1999, p. 70.)
Mereka memiliki ratusan kastil di Eropa. Selain itu, sebagian besar raja-raja di waktu itu berhutang kepada mereka. Sebuah sumber menggambarkan kekuatan materi Templar dalam perkataan berikut.
"Tahta Inggris berutang berat kepada Templar. Raja John telah mengosongkan kas keuangan antara tahun 1260 dan 1266 dalam rangka untuk membiayai operasi militer dan Raja Henry III, demikian pula, meminjam banyak dari Ksatria Templar". (Eleanor Ferris, The Financial Relations of the Knights Templars to the English Crown, p. 10.)
Kekuatan ini membuat Templar sangat berpengaruh di banyak daerah. Contohnya, ketika Innosensius II terpilih menjadi Paus dengan dukungan mereka, hak istimewa pertama yang ia berikan kepada Templar adalah hak untuk membangun dan mengatur gereja-gereja mereka sendiri. Pada saat yang sama, ini berarti sebuah arsitektur yang mereka bisa bebas mencerminkan pandangan dunia mereka sendiri. Dengan maksud dipikirannya, mereka mengembangkan gaya individual mereka sendiri dengan bangunan ber-arsitektur Gothik.
PENGADILAN TEMPLAR
Para Templar semakin menjauh dari keyakinan agama dan praktik dari Gereja. Filsafat dan cara hidup yang mereka telah pelihara secara rahasia sejak awal, perlahan mulai terungkap. Rumor sesat gaya hidup mereka pun menyebar. Penyimpangan terjadi di istana pribadi di mana Templar menutup diri untuk upacara rahasia mereka, yang membuat orang-orang dan semua raja-raja Eropa, terutama raja Perancis menjadi gelisah. Paus baru kini pun yakin bahwa kelompok ini tidak mampu membangun otoritas apapun, sudah menjalani kehidupan yang tidak beragama dan perlu dihilangkan.
Pada Oktober 1307, Raja Philip dari Perancis dan Paus Clement V memutuskan untuk menangkap para Ksatria Templar. Beberapa anggota ordo ini dimasukkan ke dalam penjara. Dan yang lainnya dieksekusi. Salah satu dari mereka yang dieksekusi adalah Grand Master Jacques de Molay.
Dalam sebuah dekrit oleh Paus Klemens V dan raja Perancis, yang diterbitkan pada 22 Maret 1312, para Templar dinyatakan dibubarkan, dan ordo itu pun dihapus dari jabatannya. Anggota ordo yang tertangkap membuat pengakuan menakutkan selama lima tahun interogasi. Mereka mengakui bahwa para Templar sepenuhnya menolak Allah dan agama-agama teistik, mereka pun mengabdi pada penyimpangan dengan memujaan setan, ajaran ini dikenal sebagai Satanisme. Mereka menyembah sosok berkepala kambing dengan nama Baphomet, yang dianggap sebagai sumber kejahatan dalam sihir hitam. Ordo ini telah meneruskan upacara penyembahan setan dengan sangat rahasia selama ratusan tahun. Terlebih lagi, mereka tidak menghormati simbol-simbol keagamaan yang dianggap suci oleh semua orang Kristen, yang telah menjadi unsur ritual upacara tersebut. Orang terakhir yang memimpin upacara ini adalah Grand Master Jacques de Molay. Gereja-gereja yang dibangun oleh Templar adalah bukti dari kepercayaan pagan yang mereka adopsi. Gereja ini adalah Kapel Rosslyn dekat Edinburgh Skotlandia ... salah satu dari gereja-gereja Templar. Motif pagan mencerminkan kepercayaan pagan yang diukir di seluruh permukaan Gereja. Tanda Templar di salah satu sudut Gereja merupakan sosok yang mirip dua kesatria pada satu kuda ...
Sebuah representasi dari sosok iblis Baphomet dan simbol-simbol mistis yang menunjukkan kepercayaan pagan ... Simbol-simbol ini kemudian muncul dalam lodge Masonik.
Kata-kata berikut tentang Kapel Rosslyn muncul di Mimar Sinan, majalah untuk anggota lodge Masonik Turki:
"Terdapat sangat banyak unsur dekoratif pagan di dalam gereja, sehingga seorang pendeta menuliskan kisah tentang pembabtisan yang dilakukan oleh Baron Rosslyn di tahun 1589 mengeluhkan, “karena gereja dipenuhi oleh patung-patung pagan, tidak ada tempat yang sesuai untuk menyelenggarakan Sakramen”. Pada tanggal 31 Agustus 1592, berkat tekanan yang dilakukan terhadap Baron Oliver St. Claire dari Rosslyn, altar kapel yang bergaya pagan ini dihancurkan". (Tamer Ayan, "The Oldest Known Masonic Institution-the Scottish Royal Order," Mimar Sinan, 1998, No.110, pp.18-19)
PENERUS TEMPLAR: FREEMASON
Secara resmi Templar telah menghilang, meskipun sebenarnya mereka bertahan hidup secara rahasia. Beberapa kesatria yang lolos dari penangkapan, melarikan diri ke satu-satunya kerajaan di Eropa pada abad keempat belas, yang tidak mengakui kekuasaan Gereja Katolik, yaitu Skotlandia ... Pada saat itu, Skotlandia sedang berperang dengan Inggris. Templar memperoleh cukup kebebasan oleh pihak Skotlandia selama konflik ini. Mereka menyusup ke "serikat tukang batu," salah satu organisasi yang paling berpengaruh pada masyarakat sipil di waktu itu. Kemudian serikat ini memperoleh politik dan filosofi pribadi yang akhirnya berubah menjadi lodge rahasia Masonik. Inilah bagaimana transisi dari operasi masonry yang terjadi, menurut sumber-sumber Masonik. Untuk alasan inilah Ritus Skotlandia yang merupakan loge Masonik pertama yang didirikan oleh Templar di Skotlandia, adalah cabang tertua Freemasonry. Ada kemiripan yang mencolok antara kedua organisasi ini. Ketika kita membandingkan ritual dan simbolisme Masonik dengan para Templar, sejumlah hal yang menonjol nampak terlihat.. Penggunaan bangunan Kuil Sulaiman yang dianggap sebagai simbol fundamental dalam Freemasonry, dikepalai oleh Master Hiram, sesuai dengan Perjanjian Lama, profesi stonemasonry dan simbol serupa didasarkan pada Perjanjian Lama dan ajaran-ajaran Kabbalistik dimana upacara, sumpah dan banyak praktek lain, seluruhnya kembali pada tradisi Templar. Prinsip simbol-smbol Freemasonry adalah penggaris dan jangka yang digunakan oleh master stonemasons. Untuk alasan ini mereka melahirkan makna khusus bagi kaum Mason dan Ksatria Templar, dengan sejarah yang sama. Salah satu kemiripan yang ditemukan adalah struktur organisasi mereka. Nama-nama yang diberikan pada tokoh-tokoh tertinggi dalam Ritus Skotlandia dalam Freemasonry, di gelari sebagai "Ksatria Kuil," "Pelindung Kuil" dan "Ksatria Pembalas" yang diberikan kepada para ordo Templar berabad-abad yang lalu. Ketika Templar berubah menjadi Freemasonry, mereka sekali lagi memiliki organisasi yang kuat pengaruhnya. Pada saat yang sama, mereka mulai menyebar dengan cepat ke seluruh Eropa dengan penyamaran yang mereka lakukan secara sempurna. Selain Freemasonry, Templar juga mendirikan organisasi Rose-Croix. Fokus utama organisasi ini adalah alkimia dan sihir.
Sebuah sumber menjelaskan hubungan antara Rose Croix dan Templar sebagai berikut:
"Rosy Cross berasal dari Palang Merah para Templar. Mirabeau, yang sebagai seorang Freemason dan Illuminati, berada dalam posisi penemuan banyak fakta tentang perkumpulan rahasia Jerman selama tinggal di negeri itu, jelas menegaskan bahwa "Mason Rose Croix pada abad ketujuh belas hanyalah Orde kuno Templar yang secara diam-diam diabadikan". (Mirabeau, Histoire de la Monarchie Prussienne, V. 76, quoted in Secret Societies, Nesta H. Webster, Boswell Publishing Co., Ltd., London, 1924.)
Salah satu anggota terkenal Rose Croix adalah negarawan dan pemikir Inggris Sir Francis Bacon, yang juga seorang Grand Master Templar Inggris. Bacon menetapkan struktur negara yang diimpikan Templar di dalam bukunya, The New Atlantis.
Tujuan utama dari pekerjaan mereka adalah untuk menguasai dunia dengan menggunakan kekuatan mistik yang Templar ajarkan. Organisasi lain yang dibentuk oleh Templar di samping Rose Croix merupakan perkumpulan rahasia yang disebut Illuminati. Pemimpin organisasi ini adalah seorang ateis fanatik, Adam Weishaupt. Semua organisasi ini, dijalankan di belakang layar oleh Templar, tujuan dari organisasi ini adalah untuk menghancurkan keyakinan beragama, dan untuk memaksakan dunia ateis dan pandangan dunia materialis Templar yang berfilsafat anti-agama. Untuk itu, gerakan sosialis besar pertama disiapkan dan telah dijalankan.
Itulah Revolusi Perancis.
Count Cagliosto, yang memainkan peran di belakang layar dalam revolusi ini adalah seorang Mason. Tujuan Cagliosto adalah penghapusan satu-per-satu seluruh kerajaan yang ada di Eropa dengan menyebarkan ide-ide revolusioner dan menghasut pemberontak. Mengingat perannya sebagai agen lodge, Cagliosto mengakui semua hal ini ketika ia tertangkap. Dalam pengakuannya, ia menyatakan bahwa para Mason direncanakan untuk menyebarkan revolusi ke seluruh Eropa dan tujuan mereka adalah untuk menyelesaikan setengah pekerjaan para Templar dan untuk menghancurkan Gereja dan semua keyakinan beragama.
Revolusi Perancis disana dimulai dengan periode teror yang dipimpin oleh Jacobin, kebanyakan dari mereka adalah kaum Mason. Puluhan ribu orang dikirim ke guillotine, terutama orang-orang yang beragama dan pendukung monarki.
Raja Perancis pun dieksekusi.
Ketika ia sedang di guillotine, salah seorang penonton berteriak, "De Molay, Anda telah terbalas!"
Setelah jeda sekitar 400 tahun, para Templar akhirnya telah membalas dendam untuk Grand Master mereka, Jacques de Molay dan saudara-saudara mereka yang lain yang telah dibakar hidup-hidup. Tapi ini bukanlah yang pertama, maupun yang terakhir.
JACK THE RIPPER
Satu hal penting dari mata rantai aktivitas politik ilegal Mason adalah pembunuh terkenal Jack the Ripper. Pembunuhan berantai ini terjadi di London pada tahun 1888. Selama periode sembilan minggu, lima pelacur dengan kejam dibunuh, tubuh mereka disayat menjadi berpotong-potongan. Pembunuhnya tidak pernah ditemukan. Namun, beberapa peneliti yang meneliti kejadian ini memperoleh bukti bahwa pembunuhannya punya kepentingan politik dan lebih jauh lagi, mereka dikoordinir oleh sebuah organisasi rahasia. Penulis terkenal Stephen Knight mengungkap bukti ini dalam bukunya Jack the Ripper: The Final Solution.
Menurut Knight, bahwa organisasi ini adalah Freemason. Perkembangan terakhir peristiwa ini terlihat kembali dalam agenda film Hollywood From Hell di tahun 2001. Dibuat atas dasar fakta-fakta sejarah, film ini memaparkan hubungan antara pembunuh Jack the Ripper dan Freemasonry. Ketika film ini menampilkan saat pembunuhan dilakukan, monarki Inggris di ambang skandal yang mengerikan. Pewaris takhta negeri itu menikah dengan seorang pelacur. Jika hal tersebut dibiarkan, dunia berada dibawah bahaya yang mengerikan, baik untuk monarki maupun kaum Mason. Kaum Mason yang mengendalikan semua alat-alat negara, dengan kejam membunuh wanita dan teman-teman pelacur lain-nya untuk menghilangkan bahaya yang ia klaim. Orang-orang yang bertanggung jawab atas pembunuhan ini, seluruhnya adalah kaum Mason, dan dengan alasan ini semuanya ditutup-tutupi. Rangkaian dari pembunuhan itu direkaman sebagai bentuk kebencian terhadap seorang wanita pelacur yang gila. Dalam film From Hell, sebuah pertemuan rahasia Mason pada waktu itu kembali ditampilkan. Film ini juga menggambarkan pelantikan anggota baru dari sekte dan upacara inisiasi di dalam lodge.
Pembunuhan Jack the Ripper merupakan bukti penting dari kekuatan yang dikerahkan oleh kaum Mason sebagai alat negara.
Perkumpulan P2
Peristiwa yang terjadi pada tahun 1981 kembali memperlihatkan keberadaan Freemasonry dimata publik. Para pejabat kepolisian melakukan investigasi di Italia dan memperoleh daftar anggota Propaganda Mason atau dikenal dengan singkatan P2. Daftar tersebut terdiri atas nama-nama pegawai negeri senior, kepala polisi dari empat kota besar Italia, industrialis, ahli keuangan, editor koran, dan bintang-bintang TV. Dan nama yang berada di puncak teratas daftar tersebut adalah Licio Gelli. Gelli adalah seorang militan fasis, seorang pendukung Musolini yang agresif, yang telah menumpahkan darah dalam barisan kelompok fasis selama Perang Saudara di Spanyol. Sekarang ia merupakan pemimpin besar dari perkumpulan P2.
Para penyelidik menemukan bahwa perkumpulan ini memiliki peranan besar dalam roda pemerintahan, terlibat dalam kasus-kasus korupsi di Italia, dan bahkan mereka merupakan senjata terkuat mafia Italia. P2 merupakan pemeran utama dalam banyak kasus pemboman dan pembunuhan, dan memiliki hubungan yang erat dengan organisasi Gladio. Dokumen-dokumen yang dikumpulkan oleh komisi penyelidik parlemen mengungkapkan bahwa P2 memiliki pengaruh yang besar disegala bidang. Dari perdagangan senjata sampai harga minyak mentah. Italia sendiri telah memberikan ruang terbuka untuk aktivitas ilegal P2 tersebut. Perkumpulan P2 lalu melanjutkan kembali tradisi Mason dengan upacara-upacara aneh yang mereka praktekkan disertai dengan kegiatan-kegiatan politik. Menyusun skandal korupsi yang berhubungan dengan Freemason, Operasi Pembersihan Tangan pun dilaksanakan, meskipun tak berhasil. Tapi Mason selalu tahu persis cara menghilangkan jejak mereka. P2 hanyalah satu contoh dari cara Mason untuk mengatur dirinya dalam pemerintahan. Ada ratusan perkumpulan Mason di penjuru dunia yang melakukan kegiatan-kegiatan ilegal namun tak pernah tersingkap keberadaannya.
Tujuan satu-satunya mereka dalam hal ini adalah untuk menguasai dunia seperti cita-cita Mason yang telah diwariskan oleh para Templar.
"Apa yang telah kita lihat dalam tulisan ini menunjukkan bahwa perjalanan sejarah dan hal-hal yang terjadi belakangan, nampak berbeda dengan cara yang terkadang mereka tampilkan, dan ada tujuan jahat dalam proses dan peristiwa yang dianggap wajar oleh orang-orang. Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam surat 16 An Nahl bahwa "orang-orang yang membuat makar yang jahat" terkadang memiliki pengaruh lebih besar dari yang disangka. Ksatria Templar yang merupakan bagian dari semua ini, tidak pernah hilang dan masih ada sampai hari ini meski dalam bentuk Freemason. Perkumpulan ini masih ada sampai saat ini di Amerika, di bawah nama Ksatria Templar yang aktif sebagai cabang Freemasonry.
Para Mason yang terselubung dalam banyak nama dan samaran, namun bertindak untuk satu tujuan, sedang mencoba mengubah arah dunia sesuai dengan kepentingan mereka sendiri dengan memperkuat diri mereka sambil menggunakan berbagai cara yang mungkin terus berlangsung hingga hari ini. Tujuan fundamental mereka yang terselubung dibawah nama Freemason adalah untuk menyebarkan filsafat usang materialistik yang mereka warisi dari kepercayaan paganisme mereka dengan menjauhkannya dari agama-agama ilahi. Itulah sebabnya mengapa mereka mendukung gagasan ateistik seperti teori evolusi Darwin, materialisme, dan humanisme dengan berusaha menggunakan beberapa konsep termasuk ilmu pengetahuan, seni, media, sastra, dan musik untuk tujuan pribadi mereka.
Dalam Qur'an Allah SWT menggambarkan orang-orang yang menentang agama dan nilai-nilai moral yang benar sebagai "perusak" dan menggambarkan akhir mereka sebagai berikut:
"Orang-orang yang kafir dan menghalangi (manusia) dari jalan Allah, Kami tambahkan kepada mereka siksaan di atas siksaan disebabkan mereka selalu berbuat kerusakan." (QS. 16:88).
Dan tugas bagi mereka yang memiliki hati nurani dalam menghadapi otoritas gelap yang membuat kerusakan dan kampanye sistematis beserta pengikutnya adalah untuk terlibat dalam perjuangan intelektual. Solusi dalam menghadapi filosofi keliru yang memaksa umat untuk mengikutinya, terletak dalam nilai-nilai moral yang terkandung adalam al-Qur'an.
Orang-orang beriman yang bertanggungjawab mengemban tugas itu akan mendapatkan kemuliaan yang telah dijanjikan oleh Allah SWT:
"Sebenarnya Kami melontarkan yang hak kepada yang bathil lalu yang hak itu menghancurkannya, maka dengan serta merta yang bathil itu lenyap. Dan kecelakaanlah bagimu disebabkan kamu mensifati (Allah dengan sifat-sifat yang tak layak bagi-Nya). (QS. 21:18)
Sekian pengamatan saya kali ini dari berbagai sumber yang telah saya wawancarai dan terpecaya. Semoga bermanfaat dan untuk menambah salah satu wawasan kita. Terima kasih, saya mohon tanggapan dari pembaca semua. :)

No comments:
Post a Comment